fbpx
PENDAFTARAN SANTRI BARU
PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN
MAHAD AL-AQLUL AYMAN
KEUNTUNGAN YANG SANTRI DAPATKAN
ANAK HAFIDZ QUR’AN 30 JUZ

Di PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN (MA’HAD ALAQLUL
AYMAN melalui pembelajan Al-Qur’an yang di padukan dengan aktivasi otak kanan memungkinkan santri/santriwati untuk sangat asyik dan antusias dalam menghafal Al-Qur’an sehingga dapat dengan mudah mewujudkan generasi yang hafal Al-Quran 30 juz.

PEMBINAAN PERBAIKAN BACAAN AL-QUR’AN

Dalam Pembinaan BACAAN AL QUR’AN santri/santriwati baru akan melalui pembelajaran Tahsin atau Qiro’ah untuk membantu santri/santriwati dalam menghafal Al-Qur’an, sehingga kualitas bacaan dan hafalan Al-Qur’an sesuai dengan Hukum-hukum Bacaan Al-Qur’an yang benar.

ANAK BERADAB ISLAMI DAN BERAKHLAK KARIMAH

Dalam pembinaan ADAB DAN AKHLAQ siswa siswinya PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN (MA’HAD AL-AQLUL AYMAN) menerapkan konsep dan metode yang unik, sehingga banyak orang tua siswa yang merasakan perubahan tingkah laku putra putri nya menjadi lebih baik Dengan perubahan Adab serta tingkah laku yang lebih baik menjadikan antusias belajar meningkat.

LEADERSHIP
Pembelajaran di PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN (MA’HAD AL-AQLUL AYMAN) menggunakan konsep pendidikan fitrah dimana dalam maksud dari penciptaan manusia untuk menjadi khalifah di muka Bumi, sehingga dalam proses pembelajaran di PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN (MA’HAD AL-AQLUL AYMAN) dirancang untuk menjadikan santri-santriwati memiliki sifat dan sikap kepemimpinan
BERJIWA SOSIAL
Santri-dan santriwati PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN OTAK KANAN (MA’HAD AL-AQLUL AYMAN) dilatih untuk dapat berpartisipasi dalam Gerakan social ke masyarakat sekitar Pondok, sehingga santri-santriwati memiliki jiwa sosial yang akan membantu santri-santriwati dalam bermasyarakat.
TAHUKAH AYAH BUNDA?

Bahwa anak adalah aset paling berharga bagi orang tua? Karena doa anak sholeh dan sholehah adalah pahala jariyah bagi kedua orang tua. Sebagaimana dalam hadits berikut

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ
عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Ahmad 9079, Muslim 4310, Abu Daud 2882 dan yang lainnya).

Sehingga, mendidik anak dengan tepat sesuai fitrahnya adalah keharusan semua orang tua. Dan Lembaga Pesantren menjadi salah satu solusi bagi AYAH BUNDA.

KEUTAMAAN MENJADI SEORANG HAFIDZ QUR’AN

1. Didahulukan Menjadi Imam Shalat Berjamaah

Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan Al Qur’an nya. Jika dalam hafalan Al Quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain.” (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan yang lainnya).

2. Diutamakan Menjadi Pemimpin

Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, beliau menunjuk Nafi’ bin Abdul Harits untuk menjadi gubernur di Mekah. Kemudian Umar mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum berkat kitab Al Qur’an, dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena Al Qur’an.” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934).

3. Selalu Ditemani Malaikat

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca dan menghafal Al Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca Al Qur’an, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.”
(HR. Bukhari 4937)

4. Ketika Meninggal, Akan Didahulukan

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma pernah bercerita, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau bertanya, “Siapa yang paling banyak hafalan qur’annya?” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda,Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat.” (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053).

5. Kedudukan di Surga, Sesuai Banyaknya Ayat Yang di Hafal

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ditawarkan kepada penghafal Al Qur’an, baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan Al Qur’an ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Turmudzi 3162 dan dishahihkan Al-Albani)

6. Al Qur’an Akan Memberi Syafaat

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu bercerita, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Rajinlah membaca Al Qur’an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” (HR. Muslim 1910)

7. Akan Diberi Mahkota dan Pakaian Kemuliaan

Ini adalah keutamaan yang sangat istimewa jika kita mampu menjadi penghafal Al-Qur’an. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Al Qur’an akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al Qur’an meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca”. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih)

8. Kelak di Akhirat Orang Tuanya Akan Diberikan Mahkota Cahaya

Nah, poin terakhir ini akan menjadi hadiah yang sangat berarti bagi AYAH BUNDA nanti.
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menghafal Al Qur’an, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam
ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al Qur’an.
” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani)

Yayasan Otak Kanan Indonesia
Jl. Basuki Rahmat Lorong Nusantara No. 15A Palu