Apakah anak adalah hal penting dalam hidup kita? Apakah anak adalah investasi dunia akhirat untuk kita? Ataukah anak hanyalah sosok yang kita anggap hiburan, yang kehadirannya membuat kita senang, tapi sebaliknya, mendidiknya malah menjadi beban.

Sebagian besar orang menganggap anak adalah anugerah, anak adalah hadiah terindah dari Allah. Namun, tak sedikit pula yang menganggap anak hanyalah beban, merepotkan, sehingga muncullah fenomena CHILDFREE, menikah tapi tak ingin punya anak agar lebih bebas dan tak punya tanggungan. Menyedihkan sekali ya Ayah Bunda? Na’udzubillah min Dzalik

Padahal anak adalah salah satu penyebab orang tua terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya, walau orang tua telah tiada.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631).

Ketahuilah Ayah, Bunda, bahwa manfaat yang dapat diperoleh orang tua bukan hanya dari doa saja tapi bisa pula dari amalan anak. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290)

Sehingga kewajiban kita sebagai orang tua adalah memastikan hak anak terpenuhi.